.

Senin, 18 Juni 2012

Makna Perjuangan

By : Anonim
Diposkan oleh Risaluddin Abu Muhammad

Jarum jam sudah menunjukkan pukul01.00 dini hari. Namun mata ini belum mampu terpejam. Tubuh ini belum bisamerebah. Bukan karena kantuk belum mendera, namun karena amanat yang begituberat. Antrian pekerjaan yang belum dan mesti diselesaikan membuat otak initidak juga berhenti berproses bagaikan sebuah prosesor komputer yang ‘CPUUsage’nya sudah hampir mencapai 100%, bahkan lebih!Ya, ini adalah sebuah pekerjaan berat. Pekerjaan yang jauh lebih beratdaripada sekedar menandatangani tumpukan ribuan lembar kertas. Pun,pekerjaan ini jauh lebih berat daripada mengangkat beban berton-ton seorangdiri. Bahkan, pekerjaan ini lebih berat dari mengangkat gunung sekalipun.Ditambah lagi, pekerjaan ini sama sekali tidak ada upahnya(dari makhluk).Dakwah. Demikian pekerjaan ini biasa disebut.Katakanlah (Muhammad), “Imbalan apa pun yang aku minta kepadamu, maka ituuntuk kamu. Imbalanku hanyalah dari Allah, dan Dia Maha Mengetahui segalasesuatu” (TQS.Saba’:47)Pekerjaan ini benar-benar menggiurkan bagi orang yang mau menggunakanakalnya dan bisa melihat dengan mata hatinya. Sungguh, kehidupan singkat didunia ini dengan segala aksesorisnya yang ‘menjanjikan’ kebahagiaantidak akan banyak mempengaruhi mereka-mereka yang telah berazzam untukmenekuni pekerjaan ini.“Dan kehidupan dunia ini hanya senda gurau dan permainan. Dan sesungguhnyanegeri akhirat itulah kehidupan yang sebenarnya, sekiranya merekamengetahui” (TQS.Al-Ankabut:64)Dai. Begitulah sebutan bagi mereka yang berkecimpung dalam dunia dakwah.Jika mereka ikhlas dalam dakwahnya, hanya mengharap wajah Allah, Allah akanmemasukkan mereka ke dalam jannah-Nya.“Balasan bagi mereka ialah ampunan dari Tuhan mereka dan surga-surga yangmengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Dan (itulah)sebaik-baik pahala bagi orang-orang yang beramal”(TQS:Ali Imran:136)Surga? Tidak mudah untuk masuk ke dalamnya. Dakwah, bisa jadi jalan toluntuk memasukinya. Allah menjual Surga-Nya dan kita mesti membelinya…“Sesungguhnya Allah Membeli dari orang-orang Mukmin, baik diri maupunharta mereka dengan Memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang di jalanAllah; sehingga mereka membunuh atau terbunuh, (sebagai) janji yang benardari Allah di dalam Taurat, Injil, dan al-Quran. Dan siapakah yang lebihmenepati janjinya selain Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yangtelah kamu lakukan itu, dan demikian itulah kemenangan yang agung”(TQS.AtTaubah:111)Surga, itu kan tujuan akhir kita? Namun tidak banyak di antara kita yangmenyadarinya. Hanya orang-orang yang diberi hidayah dan taufiq dari Allahyang bisa menyadarinya. Lagi-lagi, dai, termasuk orang yang paling sadarakan tujuan akhir ini. Namun mereka juga sadar bahwa harga yang harusdibayar tidak tanggung-tanggung, nyawa… dan harta!“Sesungguhnya barang dagangan Allah itu mahal, ketahuilah! Barang daganganAllah itu adalah surga!"Nampaknya, rasa kantuk ini sudah mulai menjauh setelah saya renungkanjanji-janji Allah. Baiklah, meskipun sudah larut malam, namun pekerjaanmulia ini harus segera diselesaikan. Tidak apalah, memangkas waktu tidurdemi bidadari jannah yang bermata jeli yang dijanjikan Allah bagi orang yangberkorban di jalan-Nya. (Anonim)

Senyumlah

Senyum adlh pesan KEBAHAGIAAN yg paling cepat sampai kehati. Jgn tunggu BAHAGIA br SENYUM, tapi senyumlah agar BAHAGIA.

SENYUMlah slalu meskipun d saat SEDIH. Karna itu tanda tegar & optimis.

ingat!
Mgkin bagi "DUNIA" kau adlh "SESEORANG"..
Tp bagi "SEORANG IBU" kau adlh "DUNIA"nya.

Buatlah dia tersenyum. Karna dialah org yg selalu tersenyum untukmu & terus mendoakanmu agar slalu tersenyum bahagia.
SENYUMLAH !

Ia tempat bergantung

BismiLlah...,
Saat jenuh bgitu sulit diakhri, ktika kaki sprt tdk mmpu tuk skedar brdiri. Jka smua pnolong seakan lari, saat tiada tmn tuk brbgi, ingatlah...!!! ALLAH tdk prnh biarkn qt melangkah sndri.
Ya Rabb...,
Hanya padaMu ku pinta, jagalah kami di jln takwa, kuatkan pijakan kaki kami d jlnMu, kuatkn jasad Kami dgn RahmatMu, kuatkan ruh kami dgn kecintaan pdMu & buatlh kami tersenyum smpai k surgaMu.
Allaahumma amiinnn...

Kamis, 14 Juni 2012

Hidup itu Sebentar

wahai para mujahid. . hdup hanyalh sbentr. .

jgn risaukn nikmt yg blm qt mliki, ,tp risauknlh nikmat yg blm qt syukuri. .
Smoga Allah slalu membing kt semua.amin

Senyumlah

Senyum adalah pesan KEBAHAGIAAN yg paling cepat sampai kehati. Maka

Jgn tunggu BAHAGIA baru SENYUM, tapi tersenyumlah agar BAHAGIA.

TerSENYUMlah slalu meskipun d saat SEDIH.
Karna itu tanda tegar & optimis.

ingat!
Mgkin bagi "DUNIA" kau adalah "SESEORANG"..
Tp bagi "SEORANG IBU" kau adl "DUNIA"nya.

Buatlah dia tersenyum dgn melihat senyum tulus diwajahmu. Karna dialah org yg selalu tersenyum untukmu & terus mendoakanmu agar slalu tersenyum bahagia.

Tersenyumlah!

Sabtu, 26 Mei 2012

Temanku Mati Terbakar

Abu Abdillah berkata: "Aku tak tahu, bagaimana harus menuturkan kisah ini padamu. Kisah yang pemah kualami sendiri beberapa tahun lain, sehingga mengubah total perjalanan hidupku. Sebenarnya aku tak ingin menceritakannya, tapi demi tanggung jawab di hadapan Allah, demi peringatan bagi para pemuda yang mendurhakai Allah dan demi pelajaran bagi para gadis yang mengejar bayangan semu, yang disebut cinta, maka kuungkapkan kisah ini.

Ketika itu kami tiga sekawan. Yang mengumpulkan kami adalah kesamaan nafsu dan kesia-siaan. Oh tidak, kami berempat. Satunya lagi adalah setan. Kami pergi berburu gadis-gadis. Mereka kami rayu dengan kata-kata manis, hingga mereka takluk, lain kami bawa ke sebuah taman yang jauh terpencil. Di sana, kami berubah menjadi serigala-serigala yang tak menaruh belas kasihan mendengar rintihan permohonan mereka, hati dan perasaan kami sudah mati. Begitulah hari-hari kami di taman, di tenda, atau dalam mobil yang di parkir di pinggir pantai. Sampai suatu hari, yang tak mungkin pernah saya bisa melupakannya, seperti biasa kami pergi ke taman. Seperti biqsa pula, masing-masing kami menyantap satu mangsa gadis, ditemani minuman laknat. Satu hal kami lupa.saat itu, makanan.

Segera salah Seorang di antara kami bergegas membeli makanan dengan mengendarai mobilnya. Saat ia berangkat, jam menunjukkan pukul enam sore. Beberapa jam berlalu, tapi teman kami itu belum kembali. Pukul sepuluh malam, hatiku mulai tidak enak dan gusar. Maka aku segera membawa mobil untuk mencarinya. Di tengah perjalanan, di kejauhariaku melihat jilatan api. Aku mencoba mendekat. Astaghfirullah, aku hampir tak percaya dengan yang kulihat.Ternyata api itu bersumber dari mobil temanku yang terbalik dan terbakar. Aku panik seperti orang gila. Aku segera mengeluarkan tubuh temanku dari mobilnya yang masih menyala. Aku ngeri tatkala melihat separuh tubuhnya masak terpanggang api. Kubopong tubuhnya lalu kuletakkan di tanah.
Sejenak kemudian, dia berusaha membuka kedua belah matanya, ia berbisik lirih: "Api..., api...!" Aku memutuskan untuk segera membawa ke rumah sakit dengan mobilku. Tetapi dengan suara campur tangis, ia mencegah: ";Tak ada gunanya.. aku tak akan sampai...!l
Air mataku tumpah, aku harus menyaksikan temanku meninggal dihadapanku. Di tengah kepanikanku, tiba-tiba ia berteriak lemah: "Apa yang mesti kukatakan padarnya?
Apa yang mesti kukatakan padaNya?"
Aku memandanginya penuh keheranan. "Siapa?" tanyaku. Dengan suara yang seakan berasal dari dasar Sumur yang amat dalam, dia menjawab: "Allah!"
Aku merinding ketakutan. Tubuh dan perasaanku terguncang keras. Tiba-tiba temanku itu menjerit, gemanya menyelusup ke setiap relung malam yang gulita, lain kudengar tarikan nafasnya yang terakhir. Innanlillaahi wa innaa ilaihi raaji 'uun.
Setelah itu, hari-hari berlalu seperti sedia kala, tetapi bayangan temanku yang meninggal, jerit kesakitannya, api yang membakarya dan lolongannya "Apa yang harus kukatakan padaNya? Apa yang harus kukatakan padaNya?", seakan terus membuntuti setiap gerak dan diamku.

Pada diriku sendiri aku bertanya: "Aku,... apa yang harus kukatakan padaNya?" Air mataku menetes, lain sebuah getaran aneh menjalari jiwaku. Saat puncak perenungan itulah, sayup-sayup aku mendengar adzan Shubuh menggema:

"Allahu Akbar, Allahu Akbar, Asyhadu Anla Ilaaha Illa Allah... Asyhadu Anna Muhammadar rasululah... Hayya 'Alash Shalaah..."

Aku merasa bahwa adzan itu hanya ditujukan pada diriku saja, mengajakku menyingkap fase kehidupanku yang kelam, mengajakku pada jalan cahaya dan hidayah.

Aku segera bangkit, mandi dan wudhu, menyucikan tubuhku dari noda-noda kehinaan yang menenggelamkanku selama bertahun-tahun.


Sejak saat itu, aku tak pernah lagi meninggalkan shalat. Aku memuji Allah, yang tiada yang layak dipuji selain Dia. Aku telah menjadi manusia lain. Mahasuci Allah yang telah mengubah berbagai keadaan. Dengan seizin Allah, aku telah menunaikan umrah. Insya AIlah aku akan melaksanakan haji dalam waktu dekat, siapa yang tahu? Umur ada di tangan Allah.

Minggu, 13 Mei 2012

Asshahwah al-islamiyah. addhawaabit wattaujiihaat
(Prinsip2 kebangkitan Islam dan nasehat2 tentangnya)
penulis : Syaikh Muhammad shalih al-utsaimin.
Buku ini "berbahasa Arab", terbagi dalam 3 bagian besar : prinsip-prinsip kebangkitan islam, sikap pertengahan, dan nasehat untuk para pemuda yang bersemangat dalam menyongsong kebangkita islam.
Buku ini secara rutin dikaji, dibahas, dan diterjemhakan di masjid Ld. Malim Universitas Haluoleo Kendari pada hari rabu antara magrib-isya lewat kajian Ta'lim.
Download Buku.

Kirimi SMS Motivasinya

Nama: Aaqilah Al Munawy
No Seluler: 085241721xxx
Email: aaqilah89@gmail.com
Identitas: Mahasiswa




pesan : Sms Motivasix tlg di krim ke no seluler saya

Minggu, 06 Mei 2012

MUDA (Masa Untuk Dakwahkan Agama) di Kampus

Oleh : Ketua DPDKS
Saudaraku… lapangkanlah waktu untuk selalu bermuhasabah (Introspeksi diri) walau sejenak, kapan dan dimana pun jiwamu berada dan alangkah baiknya kalau engkau seorang diri saja. Dengan bemuhasabah kesombongan dan keangkuhan diri akan terkikis sedikit demi sedikit. Kekurangan dan kesalahanmu setiap harinya semakin dapat kau deteksi. Potensi dan kelebihan yang terpendam dalam jiwamu pun akan tampak. Lebih dari itu, hati dan pikiranmu yang tadinya keruh akan jernih kembali. Karena itulah aku minta padamu untuk bermuhasabah.
Saudaraku…, tariklah nafasmu secara perlahan dan hembuskanlah secara perlahan pula. Bila engkau tidak keberatan… bila engkau tidak keberatan kuminta padamu ulangilah sampai tiga kali. Sekarang mulailah hadirkan hati dan pikiranmu yang mungkin sedari tadi menerawang ke alam yang engkau sendiri tidak tahu di mana, ke alam sadaramu guna melihat seberapa jauh dan seberapa besar eksistensi dirimu. Sekarang, anggaplah dirimu berada di bawah pohon yang besar dan rindang. Kesejukan menyapa kulitmu dan engkau tampak bahagia di sana, yah..engkau tampak bahagia. Aku tahu dari semburat wajahmu yang menyiratkan hal itu dan bibirmu yang mengukir senyum gembira. Dibawah dedaunan yang bergoyang ke kanan dan ke kiri, ke depan dan ke belakang karena hembusan angin sepoi-sepoi, membuat jiwamu seakan hanyut dalam perasaanmu itu. Perasaan yang membuatmu rindu akan suasana bahagia, cerah, ceria seperti halnya dedaunan yang engkau saksikan bergoyang dan menari-nari mengikuti irama angin yang bertiup. Dan engkau telah mendapatkannya. Belum lama engkau bersama perasaanmu itu, tiba-tiba rasa sedih, kecewa bahkan takut, menghapus semua itu. Semua kebaikan yang baru saja kau peroleh. Mau tau kenapa???!!!
Ketika sepasang mata kasatmu, kau arahkan kebawah melihat ke tanah di sekitar pohon yang besar itu. Apa yang terlihat oleh inderamu yang lemah dan terbatas itu ???
Semoga dugaanku tidak salah, begitu banyak daun-daun yang engkau dapati berhamburan di atas tanah tanpa daya. Bukan hanya daun yang tua kering kuning kecoklatan, hijau tua atau muda bahkan daun yang masih belia pun terlihat di situ.
            Saudaraku…, keceriaan, kegembiraan dan kebahagiaan daun-daun yang menari-nari itu andai engkau benar–benar merasakannya hanya sementara. Sekali lagi hanya sementara. Tidakkah daun-daun yang tergeletak di tanah itu menjadi bukti bahwa mereka semua berada dalam pengantrian menunggu giliran lepas dari ranting-ranting pohon, jatuh dan takkan pernah kembali lagi buat selamanya. Mereka adalah ibrah (pelajaran) yang diperlihatkan Allah, agar kita menyadari bahwa posisi hidup kita sekarang ini, di dunia ini dalam keadaan dan kondisi bagaimanapun, entah bergerak atau tidak, diam berdiri atau duduk, berjalan atau pun berlari, atau apapun yang semisal dengan itu… dengan perasaan yang silih berganti kadang senang, sedih, bingung, kecewa, sehat atau sakit atau apapun perasaan yang kau rasakan… ‘kita’ –tidak ada alternative yang lain- hanya berada diantara kejaran malaikat maut yang akan memisahkan ruh dari jasadnya dan penantian pintu kubur yang takkan pernah bosan menunggu.
            Saudaraku…, jangan pernah berpikir untuk mencari jalan menghindar apalagi lari darinya. Cepat atau lambat, disadari atau tidak, siap atau bahkan tidak siap sama sekali, kita pasti terjepit oleh keduanya, seperti halnya daun-daun itu antri berguguran. Tidak ada yang tahu kapan itu terjadi pada diri kita, dalam keadaan  bagaimana kita saat itu, yang jelas kematian akan datang menjemput tanpa harus menanyakan persetujuanmu. Bukan maksud hati menakut-nakuti, hanya saja, teramat naïf kalau kesempatan hidup di dunia yang hanya sekali dan sementara ini membuat kita mengabaikan banyak hal terutama bekal ilmu, iman dan amal yang nantinya menyertai perjalanan selanjutnya. Ingatlah, bahagia tidaknya anda setelah kematian datang menyapa, sangat bergantung dengan posisi hidupmu sekarang ini.
            Saudaraku…, sekarang arahkan langkahmu dan cobalah engkau beranjak ke tempat yang lain. Bila engkau berdiri di tempat pengantrian umum karena suatu keperluan dan giliranmu belum juga tiba sedangkan antrian di depanmu masih panjang. Maka sesuatu yang lain akan datang mengahampirimu…. Perasaan jenuh, bosan, atau dongkol bercampur lelah yang mungkin datang menghampirimu lalu menyatu dalam jiwamu walau engkau berusaha untuk tersenyum kepada siapa saja yang melihatmu. Jika benar demikian, maka pada antrian kematian pun berlaku walau tidak secara mutlak.  Bila engkau merasa berumur panjang, atau malah engkau yang mengaharapkan hal itu, maka sesuatu yang tidak kau harapkan akan datang. Ia mendekat padamu walau engkau berusaha membuang tanda-tandanya. Ia menghampiri lalu melekat pada dirimu hingga tidak ada pilihan bagimu selain menerimanya dengan pasrah. Dan taukah anda ?? sesuatu itu adalah penyakit yang tidak akan pernah bisa diobati, dialah penyakit “ketuaan”.
            Saudaraku…, saya berharap engkau pernah melihat walau tidak sering seorang bapak berusia lanjut dengan pakaian yang tidak terurus. Jalannya tertatih-tatih. Wajahnya sendu sangat sendu, menyiratkan kesedihan yang tidak kau rasakan. Tangan kanannya memegang plastic (tempat sabun), dengan harapan siapa saja yang melihatnya kiranya tersentuh dan terketuk hatinya untuk memasukkan uang seikhlasnya di dalam tempat tersebut. Kuterangkan hal ini padamu karena aku sering melihatnya di kampus tempat kita mendulang ilmu dan faedah. Bila engkau tidak pernah melihatnya, maka cobalah hadirkan wajah nenekmu, atau orang tuamu yang mungkin sudah berusia sangat lanjut. Alangkah baiknya bila engkau tidak sekedar membayangkan tapi segera bertemu mereka. Jangan engkau berpaling darinya, ambillah hikmah dari keberadaannya. Pandangilah ujung kaki hingga rambutnya walau untuk melakukan itu perlu sembunyi-sembunyi. Engkau akan mendapati kulit yang membungkus dagingnya tampak keriput padahal dulunya tidak demikian, tenaganya melemah jangankan untuk berjalan, bediri pun harus dengan susah payah. Lihatlah !, pakaian yang dipakai seadanya, tidak lagi tertarik pada mode. Raut wajahnya penuh kesedihan, giginya pun tanggal satu persatu dan rambut hitamnya yang dulu kini telah beruban. Itulah kenyataan yang terjadi…,
Selanjutnya tunjukkanlah baktimu sebagai anak pada mereka dan jangan pernah lupa untuk selalu tersenyum pada mereka. Senyum tulus yang engkau alamatkan pada mereka akan membuat mereka mengingat dan kembali membuka file-file kenangan masa lalu, masa sewaktu muda dulu seperti engkau sekarang ini. Dalam file itu berbaur kisah gembira dan bahagia, sedih dan pilu, kecewa dan tidak ketinggalan kisah berbau sesalan. Mereka akan terus mengingat file-file itu karena ter-save dalam computer hati yang akan terus tersimpan rapi bahkan kekal dalam diri mereka hingga ke liang lahad.
Saudaraku…, lantas bagaimana pula dengan kita sekarang ini ??? yang masih muda belia ini ???. pernahkah terlintas dalam pikiran kita untuk bertanya pada diri sendiri kenangan apa yang bakal terpahat di hati bila sudah tua kelak ??? (jangan sampai terjadi, sewaktu MABA imut-imut, giliran jadi senior eh.. malah amit-amit)
Cara apa yang bakal mewarnai perjuangan untuk mengisi masa muda kita ??? (Pastinya ga boleh sia-sialah di Dunia apa lagi di Akhirat)
Lantas… kearah mana energi muda yang melimpah ruah ini kita curahkan ?? (Kemana lagi kalau bukan untuk menggapai Ridho Allah, kan MUDA –Mantapkan Usaha Dakwah Agama-)
            Saudaraku…, dalam diri harus tertanam tekad untuk menggunakan tenaga dan masa muda untuk kepentingan agama Allah Azza Wa jalla tentunya dengan selalu menuntut ilmu, beramal sesuai ilmu, dan mendakwahkan ilmu tersebut dan bersabar di dalamnya. Bila kemudian  penyakit “ketuaan” datang kita tak perlu khawatir, takut apalagi sedih karena itu sudah sunnahtullah dan karena kita sudah mempersiapkan bekal buat menyambutnya yaitu “TUA” –Tingkatkan Usaha Agama-. Insya Allah kita akan terus seperti itu hingga kematian tidak datang melainkan dengan singgasana kemuliaan. Pintu kubur pun tak sabar memperlihatkan kenikmatan yang tak terkira di baliknya. Setelah melewatinya dan dinyatakan “Lulus” dari pertanyaan yang diujikan dua malaikat penanya, kubur akan meluas sejauh mata memandang dan kenikmatan pun akan tampak di sana. Sosok wajah tampan berseri-seri, pakaiannya bersih dan berdiri tidak jauh dari kita sembari tersenyum. Ia mendekat dan menyatakan kesediaannya untuk menemani kita di kubur. Kita pun akan tahu tentangnya setelah bertanya “Siapa anda ??!!” . Dialah energi yang tidak kita buang percuma. Dialah waktu yang kita habiskan untuk menuntut ilmu, beribadah dengan ilmu itu, mendakwahkan dan bersabar di dalamnya.
            Saudaraku…, di Akhirat kelak kita akan ditanya oleh Allah “Untuk apa engkau habiskan umurmu dan digunakan untuk apa masa MUDA mu ???”
Dan Insya Allah pada hari itu kita akan memberi jawaban yang paling baik
“Ya Allah !, telah kuhabiskan umurku dalam ketaatan pada-Mu dan telah kugunakan masa MUDA ku untuk menegakkan agama-Mu di Kampus, dan di Bumi tempat di mana Engkau iznkan kakiku ini berpijak”.
“Optimislah!!!” karena optimis tidak pernah dan tidak akan pernah berkawan dengan rasa malas. Pandanglah dan temukan kebaikan yang tersembunyi dibalik semua masalah seperti engkau memandang langit yang tinggi namun tidak juga jatuh merapat bersama bumi, atau gunung yang merupakan kumpulan batu-batu kecil yang tetap kokoh dan tegar walau badai mengguncang atau apalah yang membuatmu tetap bisa tersenyum walaupun semua orang berpaling darimu.
Saudaraku…, Orang yang berbudi berjuang untuk tujuan yang mulia, orang yang tidak berakhlak berbuat sesuatu demi kepentingan dirinya sendiri tanpa pernah mau berfikir untuk orang lain kecuali terpaksa. Jangan pernah lewatkan masa MUDA ini karena ia tak datang untuk kedua kalinya. Masa MUDA bagaikan sepetak sawah yang bila tidak ditanami dengan bibit yang baik, maka kelak tidak akan bisa dituai hasil yang baik pada hari tua apalagi di akhirat kelak.
            Kawan…, hidup memang penuh onak duri, bagai roda terus berputar kadang diatas kadang di bawah. Tapi itulah seni hidup yang hanya dimiliki dan bisa dirasakan oleh mereka yang bermodalkan DUIT (Doa, Usaha, Iman, Tawakkal). Modal yang tak pernah gagal unjuk kebolehan. Karena itu torehkanlah dengan tinta emas untuk meniti perjuangan:
“Siapa lagi kalau bukan saya, kapan lagi kalau bukan sekarang!.
Hidup di dunia hanya sekali mati juga sekali. yang hanya sekali itu tak boleh kubiarkan berlalu tanpa menoreh prestasi lalu menyisakan bekas berupa
amal jari’ah sebanyak-banyaknya”.

Buatmu para aktifis dakwah
Di Bumi Allah, kala waktu terus berlalu
tanpa menoleh kebelakang

Enam Pertanyaan + Pelajaran

By : ketua DPDKS

Setelah memuji Allah Azza Wa Jalla, aku bershalawat kepada rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam, kepada keluarga, sahabat dan orang-orang yang mau menapak jejaknya.(Amin).
          Kesunyian yang menyapaku malam ini memaksaku menulis sesuatu yang semoga bermanfaat untuk diriku dan juga bagi saudara muslim yang membacanya kelak.
Teringat pertanyaan imam Al-Ghazali yang pernah beliau tanyakan pada murid-muridnya yang masih awwam sekaligus memberi pelajaran bagi mereka,
1.    Apa yang paling dekat dengan diri kita di dunia ?
2.    Apa yang paling jauh dari kita di dunia ?
3.    Apa yang paling besar di dunia ?
4.    Apa yang paling berat di dunia ?
5.    Apa yang paling ringan di dunia ?
6.    Apa yang paling tajam di dunia ?
Suatu hari, Sang Imam berkumpul dengan murid-muridnya itu. Lalu beliau bertanya.... pertama, "Apa yang paling dekat dengan diri kita di dunia ini?". Murid-muridnya menjawab "Orang tua, guru, kawan, dan sahabat".
Beliau membenarkan semua jawaban itu tetapi menjelaskan bahwa yang paling dekat dengan kita adalah "MATI". Karena Allah Azza Wa Jalla telah menyebutkan bahwa setiap yang bernyawa pasti akan mati (Q.S. Ali Imran:185)
Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. dan Sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam syurga, Maka sungguh ia Telah beruntung. kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan.”
Imam Ghozali meneruskan pertanyaan kedua...., "Apa yang paling jauh dari diri kita di dunia ini?". Murid-muridnya menjawab dengan polos "Negara Cina, bulan, matahari dan bintang-bintang". Lalu Imam Ghozali tersenyum sambil memberitahu bahwa semua jawaban yang mereka berikan itu tidak salah. Tapi yang paling benar adalah "MASA LALU" kata beliau. Walau dengan cara apa pun kita tidak dapat kembali ke masa lalu. Oleh sebab itu kita harus menjaga hari ini dan hari-hari yang akan datang dengan perbuatan yang sesuai dengan tuntunan syariat.
Imam Ghozali meneruskan pertanyaannya yang ketiganya....
"Apa yang paling besar di dunia ini?".  Murid-muridnya menjawab "Gunung, bumi dan matahari". Senyum beliau kian mengembang, semua jawaban itu dianggapnya benar dan memang tidak salah. Tapi bukan itu yang beliau maksudkan, lalu menjelaskan bahwa yang paling besar dari yang ada di dunia ini adalah "NAFSU" (Al A'Raf 179).
Dan Sesungguhnya kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). mereka itu seperti binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. mereka Itulah orang-orang yang lalai.
Maka kita harus berhati-hati dengan nafsu kita, jangan sampai nafsu membawa kita ke neraka.
Pertanyaan keempat pun diutarakannya, "Apa yang paling berat di dunia ini?". Ada yang menjawab "Besi dan gajah". Semua jawaban itu sekali lagi tidak salah, kata Imam Ghozali, tapi yang paling berat adalah "MEMEGANG AMANAH" (Al Ahzab: 72).
Sesungguhnya kami Telah mengemukakan amanat[1233] kepada langit, bumi dan gunung-gunung, Maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat bodoh,
[1233]  yang dimaksud dengan amanat di sini ialah tugas-tugas keagamaan.
Tumbuh-tumbuhan, binatang, gunung, dan malaikat semua tidak mampu ketika Allah Azza Wa Jalla meminta mereka untuk menjadi kalifah (pemimpin) di dunia ini. Tetapi manusia dengan sombongnya menyanggupi permintaan Allah Azza Wa Jalla, sehingga banyak dari manusia masuk ke neraka karena ia tidak dapat memegang amanahnya.
Kini pertanyaan kelima mengalir lembut dari bibirnya yang menunjukkan perhatiaannya kepada murid-murid di hadapannya, "Apa yang paling ringan di dunia ini?", Ada yang menjawab "Kapas, angin, debu dan daun-daunan". Semua itu benar kata Imam, tapi yang paling ringan di dunia ini adalah meninggalkan Sholat. Terkadang karena alasan pekerjaan, musyawarah, alasan dibuat-buat atau alasan lainnya waktu sholat kadang terabaikan bahkan sholatnya ditinggalkan.
Dan pertanyaan terakhir kata beliau, "Apakah yang paling tajam di dunia ini?"... Murid-muridnya menjawab dengan serentak, "Pedang". Benar, kata beliau, tapi yang paling tajam adalah "LIDAH MANUSIA". Karena sebab lidah, Manusia selalu menyakiti hati dan melukai perasaan saudaranya sendiri bahkan nyawa bisa melayang karenanya.
Saudaraku, Hidup di dunia itu unik, hanya sekali dan mati juga sekali.  teramat sayang disia-siakan, selayaknya dibingkai dengan keindahan. Adakah kita menganggap keindahan selain islam?, Tiada keindahan melainkan Agama (Islam). Hidup di Akhirat bagai lautan tak bertepi, bagai waktu tak berujung. Hanya 2 tempat persinggahan (Surga/Neraka). Buatlah pilihan! Yang sekali itu tidak boleh berlalu kcuali menoreh prestasi besar di sisi Allah Azza Wa Jalla.  
saudaraku, besar harapan semoga tulisan ini berdampak kebaikan bagi kami yang menuliskannya, tentu kebaikan pula bagi yang membacanya namun yang terbaik diantara kita adalah mereka yang mampu memahaminya dengan baik. 

Sabtu, 28 April 2012

Bertakwalah sesuai kemampuan

Tak perlu menunggu sempurna tuk melaksanakan sebuah ketaatan kpd Allah, karna biasanya hal itu yang membuat kita menunda-nunda bahkan meninggalkan ketaatan tsb.

<inspired by Q.S.Ath-Thagabun:16 'Bertakwalah kpd Allah semampu kalian...'>

jangan Menunggu

Jangan pernah menunggu waktu yang tepat, karena waktu tidak akan pernah tepat bagi orang yang menunggu.

Kamis, 26 April 2012

Cinta karena-Nya

Mencintai & d cintai adalah fitrah manusia. Dengannya membuat dunia seakan tak bertepi, lebih dalam dari lautan yg dalam & lebih tinggi dari angkasa membumbung.


Motivasi cinta sungguh luar biasa, dengannya gunung terlewati & lautanpun tersebrangi.

Berbahagialah yg menjadikan cinta sarana tuk mendapatkan rido ALLAH Ta'ala. MencintaiNya, karenaNya, & mencintai hal-hal yg mendekatkan diri kepadaNya.

Buku Tamu

Besar Harapan adanya buah tangan Anda yang tergores di buku ini baik berupa masukan, kritik, saran, kesan atau pesan. dan atas kesediaannya, La'allaallaaha yubaarikukum fii umuurikum fiddunya wal aakhirah (Semoga Allah memberi keberkahan bagimu di setiap urusan-urusanmu di dunia dan akhirat)

Rabu, 25 April 2012

Jangan Menunggu Terimakasih

"Jangan menunggu terimakasih dari orang lain. Cukuplah bersyukur dgn ridha & pahala yg Anda terima dari Yg Maha Tempat Meminta"

DR. Aidh Al Qorni

Makna Ikhlas

By: LDK ULUL ALBAAB UNHALU KENDARI

"Smga Allah mngaruniaka kpd kt hati yg ikhlas. Ikhlas, trltak pd niat hti. Keikhlasan ssorang benar2 mnjdi amt pnting dn akan membuat hdup ini sangat mudah, indah, dn jauh lbih brmakna. Org yg ikhlas adalah org yg yang tidak mnyrtakn kpntingn pribadi atau imbln duniawi dr apa yg dpt ia lakukn. Konsentrasi org yg ikhlas cuma satu, yai2 bgaimna agar apa yang dilakukannya diterima oleh Allah Yang Maha Esa"

KISAH PEMUDA YG BERTAKWA

Seorang pemuda yang dulunya pernah studi di benua Eropa bercerita bahwa ketika dia masih di sana, ada seorang laki-laki 'Bule' masuk Islam. Setelah masuk Islam, kondisinya berubah, dia benar-benar serius dan antusias sekali menjalankan syari'at Islam secara kaffah (menyeluruh). Bahkan dia dengan bangga menampakkan keislamannya dan membangga-banggakannya di hadapan orang-orang kafir tanpa malu atau ragu-ragu sedikitpun, sekalipun tanpa momen. Yang jelas, dia selalu antusias untuk itu.

    Dia menceritakan bahwa suatu hari, pada salah satu perusahaan milik orang kafir tercantum pengumuman lowongan kerja. Dia bergegas untuk melamar dengan penuh kebanggaan kepada agama barunya ini. Dia harus menghadiri interview dan bersaing untuk mendapatkan pekerjaan tersebut. Tatkala interview dimulai, panitia khusus penerimaan karyawan baru pada perusahaan tersebut mengajukan beberapa pertanyaan yang diantaranya, "Apakah kamu minum khamar?." Si muslim yang bangga akan keislamannya ini menjawab, "Saya tidak meminum khamar sebab saya ini orang Islam dan agama saya melarang hal itu."

Lalu panitia bertanya lagi, "Apakah kamu punya teman kencan wanita?. "Tidak, sebab agama Islam yang saya anut ini mengharamkan saya melakukan itu dan hanya membatasi hubungan saya dengan isteri yang saya nikahi sesuai dengan syari'at Allah Ta'ala saja, " jawabnya lagi. Setelah itu diapun keluar dari ruangan dengan rona wajah setengah putus asa. Dia tidak yakin akan lulus dalam interview tersebut. Namun ternyata hasilnya amat mencengangkan. Semua peserta interview yang demikian banyak tersebut, tidak satupun yang lulus. Hanya dia saja yang lulus. Oleh karena itu, dia segera menghadap panitia tersebut sembari bertanya-tanya, "Saya sebenarnya menunggu-nunggu penolakan kalian terhadap saya dalam pekerjaan ini. Soalnya saya tidak sepaham dengan agama kalian dan telah memeluk Islam, akan tetapi saya malah terperanjat, kok saya bisa diterima padahal banyak sekali saudara-saudara kalian yang sesama agama Nashrani juga ikut interview bersama saya. Sebenarnya, ada apa sih?.", tanyanya.

    Panitia tersebut memberikan alasannya, "Sesungguhnya calon pegawai untuk pekerjaan ini syaratnya harus orang yang sigap dalam segala kondisi dan ingatannya harus sehat. Sedangkan orang yang meminum khamar, tidak mungkin memenuhi persyaratan ini. Kami memang sedang menunggu-nunggu diantara sekian banyak pelamar tersebut, siapa diantara mereka yang tidak meminum khamar. Namun karena hanya anda yang memenuhi persyaratan tersebut, maka kami menjatuhkan pilihan pada anda untuk job ini. "    

   Sungguh, apa lagi hal yang dapat mencegah seorang Muslim untuk berbohong, memanipulasi atau bermain dengan kata-kata?…Tentu, tidak lain adalah ketakwaannya. Maka, tidak ada lain berkah yang diberikan Allah kepada orang-orang yang bertakwa selain kemudahan dan rizki yang tidak disangka-sangka. Allah  I Yg Maha Benar telah berfirman :

"Barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar.Dan memberinya rezki dari arah yang tidak disangka-sangkanya.. (QS. 65:2)

(Diambil dari buku "Kisah-kisah Iman ", karya 'Adil bin Muhammad al-'Abdul 'Aliy, h.31-32)

Selasa, 24 April 2012

Bersemangatlah...!

Saat pagi menyapa, katakanlah pd diri: inilah hariku, krn esok masih tanda tanya & kemarin tinggal kenangan.


Hari ini adalah tamuku. Tuk itu Aku harus berbuat baik padanya agar ia pergi dgn memujiku.

Ingatlah bahwa Anda adalah kumpulan hari. Jk pergi 1 hari dlm hidup Anda mk berkuranglah 1 bagian dari diri Anda.

Isilah hari2 Anda dgn hal yg bermanfaat. Karena masa depan Anda tergantung bagaimana Anda mengisi hari2 Anda saat ini.

Berjuanglah!

Senin, 23 April 2012

Berjuanglah

BISMILLAH


Berjuanglah untuk menggapai kesuksesan Anda & jangan pernah putus asa.

Tapi jika saja ANDA putus asa, maka teptaplah berjuang meskipun Anda dalam keadaan putus asa.

Ingat, jika ANDA menyerah sekarang maka selamanya Anda akan menyesal.

Sebab pemenang tak akan pernah menyerah. Karena yang menyerah tak akan pernah menang.

Konsultasi

Apa yang dituangkan dalam kotak Suara ini, secara otomatis terkirim ke email Team PDKS
Nama

No Seluler
Email

Identitas
 Siswa 
 Mahasiswa 
 Umum 
Sekolah/ Perguruan Tinggi/ Instansi

Pertanyaan, pesan, Kritik atau saran

Team DPDKS akan mengirim Informasi dan SMS Motivasi ke Nomor Seluler anda
 Setuju 
 Tidak 
 hanya SMS Motivasi 


Image Verification

captcha

Please enter the text from the image:

[Refresh Image]
[What's This?]

Kamis, 19 April 2012

Hidup Seperti Buku

Hidup manusia itu seperti sebuah buku. Sampul depan adalah tanggal lahir, sampul belakang adalah tanggal pulang.

Tiap lembarannya adalah hari2 dlm hidup kita. Ada buku yg tebal, ada pula yg tipis.
Hebatnya, seburuk apapun halaman sebelumnya, selalu tersedia halaman selanjutnya yang bersih & baru.
Sama dengan hidup kita, seburuk apapun kemarin, Allah SWT selalu menyediakan hari yang baru untuk kita dan  kesempatan yang baru untuk bisa melakukn sesuatu yang benar setiap hari. Subhanallah. Semoga kita bagian dari hamba yang senantiasa memelihara imannya..

Pelaut Ulung lahir dari ombak yang besar

Laut yang tenang tidak akan melahirkan nahkoda yang tangguh, ketika badai mulai mendatangimu, bersiaplah dan hadapi, karena itulah yang akan membuatmu semakin tangguh..

Rabu, 18 April 2012

Team Pengembangan Dakwah Kampus

Assalamu Alaikum yaa ikhwaani.... kami adalah saudara-saudaramu karena Allah yang tergabung dalam team pengembangan dakwah sekolah dan kampus untuk wilayah sulawesi Tenggara. Team ini adalah salahsatu departemen wahdah islamiyah kendari, tepatnya DPDKS (Departemen Pengembangan Dakwah kampus dan Sekolah) yang sengaja dibentuk untuk memudahkan sampainya perjalanan dakwah yang bermanhaj salaf di tengah-tengah masyarakat sekolah dan kampus. dalam sepak terjangnya, kami akan melakukan penjaringan dan kerjasama dengan sekolah dan kampus yang ada di sulawesi Tenggara khususnya wilayah kendari.

Adapun kami sebagai langkah ta'arruf kepada Ikhwan semuanya:

Samsul Basri, S.Si
Identitas : Dosen

“Kawan, Hidup di dunia itu hanya sekali dan mati juga sekali, yang sekali itu jangan biarkan berlalu kecuali dengan menorah prestasi besar di sisi Allah. Masa Muda adalah masa berkumpul padanya dua kekuatan sekaligus, kekuatan fikriyyah dan juga kekuatan jasadiyyah. Bila potensi besar ini tidak termanfaatkan untuk islam maka jelas ia akan termanfaatkan untuk selain islam. Buatlah sikap dan ambil keputusan, karena masa muda akan berlalu seiring waktu berjalan dan pergi tidak akan pernah kembali padamu selamanya… yah selamanya.”


Ridwan
Email: 
ridwan_tuba@yahoo.com
Identitas: Mahasiswa UNHALU


“Tugas kita bukanlah untuk berhasil. Tugas kita adalah untuk mencoba, karena didalam mencoba itulah kita menemukan dan belajar membangun kesempatan untuk berhasil

Muhammad Adhan
“Saudra(i)Q
Ada saatx detak jantung ini terhenti
Ada wktux kita akan bertemu ILAHI
Melaporkan apa- apa yang telah kita lakukan di bumi ini
Maka sudahkah kita siap untuk itu?
SaudraQ, hidup tanpa beribadah kepada Allah adalah MATI SBELUM MATI
Kita hanya memiliki sekali kesempatan untuk hidup, tak boleh disia-siakan
Kita dipercaya oleh Allah terlahir di dunia
TAK ADA ALASN UNTUK TAK BERIBADAH”