.

Senin, 18 Juni 2012

Makna Perjuangan

By : Anonim
Diposkan oleh Risaluddin Abu Muhammad

Jarum jam sudah menunjukkan pukul01.00 dini hari. Namun mata ini belum mampu terpejam. Tubuh ini belum bisamerebah. Bukan karena kantuk belum mendera, namun karena amanat yang begituberat. Antrian pekerjaan yang belum dan mesti diselesaikan membuat otak initidak juga berhenti berproses bagaikan sebuah prosesor komputer yang ‘CPUUsage’nya sudah hampir mencapai 100%, bahkan lebih!Ya, ini adalah sebuah pekerjaan berat. Pekerjaan yang jauh lebih beratdaripada sekedar menandatangani tumpukan ribuan lembar kertas. Pun,pekerjaan ini jauh lebih berat daripada mengangkat beban berton-ton seorangdiri. Bahkan, pekerjaan ini lebih berat dari mengangkat gunung sekalipun.Ditambah lagi, pekerjaan ini sama sekali tidak ada upahnya(dari makhluk).Dakwah. Demikian pekerjaan ini biasa disebut.Katakanlah (Muhammad), “Imbalan apa pun yang aku minta kepadamu, maka ituuntuk kamu. Imbalanku hanyalah dari Allah, dan Dia Maha Mengetahui segalasesuatu” (TQS.Saba’:47)Pekerjaan ini benar-benar menggiurkan bagi orang yang mau menggunakanakalnya dan bisa melihat dengan mata hatinya. Sungguh, kehidupan singkat didunia ini dengan segala aksesorisnya yang ‘menjanjikan’ kebahagiaantidak akan banyak mempengaruhi mereka-mereka yang telah berazzam untukmenekuni pekerjaan ini.“Dan kehidupan dunia ini hanya senda gurau dan permainan. Dan sesungguhnyanegeri akhirat itulah kehidupan yang sebenarnya, sekiranya merekamengetahui” (TQS.Al-Ankabut:64)Dai. Begitulah sebutan bagi mereka yang berkecimpung dalam dunia dakwah.Jika mereka ikhlas dalam dakwahnya, hanya mengharap wajah Allah, Allah akanmemasukkan mereka ke dalam jannah-Nya.“Balasan bagi mereka ialah ampunan dari Tuhan mereka dan surga-surga yangmengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Dan (itulah)sebaik-baik pahala bagi orang-orang yang beramal”(TQS:Ali Imran:136)Surga? Tidak mudah untuk masuk ke dalamnya. Dakwah, bisa jadi jalan toluntuk memasukinya. Allah menjual Surga-Nya dan kita mesti membelinya…“Sesungguhnya Allah Membeli dari orang-orang Mukmin, baik diri maupunharta mereka dengan Memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang di jalanAllah; sehingga mereka membunuh atau terbunuh, (sebagai) janji yang benardari Allah di dalam Taurat, Injil, dan al-Quran. Dan siapakah yang lebihmenepati janjinya selain Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yangtelah kamu lakukan itu, dan demikian itulah kemenangan yang agung”(TQS.AtTaubah:111)Surga, itu kan tujuan akhir kita? Namun tidak banyak di antara kita yangmenyadarinya. Hanya orang-orang yang diberi hidayah dan taufiq dari Allahyang bisa menyadarinya. Lagi-lagi, dai, termasuk orang yang paling sadarakan tujuan akhir ini. Namun mereka juga sadar bahwa harga yang harusdibayar tidak tanggung-tanggung, nyawa… dan harta!“Sesungguhnya barang dagangan Allah itu mahal, ketahuilah! Barang daganganAllah itu adalah surga!"Nampaknya, rasa kantuk ini sudah mulai menjauh setelah saya renungkanjanji-janji Allah. Baiklah, meskipun sudah larut malam, namun pekerjaanmulia ini harus segera diselesaikan. Tidak apalah, memangkas waktu tidurdemi bidadari jannah yang bermata jeli yang dijanjikan Allah bagi orang yangberkorban di jalan-Nya. (Anonim)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar